POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA ATAP MENGGUNAKAN PANEL SURYA TIPIS TANPA RANGKA ALUMINIUM UNTUK PELANGGAN RUMAH TANGGA PLN DI INDONESIA

  • Aep Saepul Uyun Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Carolus Boromeus Rudationo Tri Wahjatmo Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Bangun Novianto Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Erkata Yandri Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Syukri Muhammad Nur Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Riki Firmandha Ibrahim Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
  • Fitriani Fitriani Sekolah Pascasarjana, Universitas Darma Persada
Keywords: PLTS atap, PLN, Energi Surya, Panel surya tipis

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis teknis perhitungan kebutuhan kapasitas, aspek finansial, dan prospek pemakaian PLTS Atap oleh pelanggan listrik Rumah tangga R1 sampai R2 PLN di Indonesia. Sumber energi fosil Indonesia semakin terus berkurang karena kecepatan pembentukan sumber energi fosil sangat lamban atau mencapai jutaan tahun sementara pemakaiannya sangat cepat, untuk mengatasi hal ini perlu digunakan sumber energi yang tidak akan habis karena akan terbentuk dengan mudah, yaitu Sumber energi terbarukan. Energi surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang tersedia berlimpah di seluruh wilayah Indonesia, apalagi letak negaranya yang berada di daerah khatulistiwa. Pemanfaatan energi surya dengan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) pada bangunan yang ada jaringan listrik PLN dipermudah melalui permen ESDM no 49 tahun 2018 dan permen ESDM no 16 tahun 2019. Adanya produk panel surya memakai kaca tipis tanpa frame yang ringan membuat pemasangan PLTS Atap diharapkan lebih menarik minat karena tidak perlu mempertimbangkan untuk menambah biaya untuk penguatan penahan beban atap. Berdasarkan ulasan diatasbelum pernah diteliti faktor-faktor hubungan pengaruh pemakaian PLTS Atap oleh pelanggan Rumah tangga PLN dengan luas atap tersedia dan potensi pemasangan panel surya agar bisa dipasang secara masif di Indonesia untuk memenuhi target bauran energi terbarukan. Metode yang dilakukan yaitu dengan menghitung luas atap tersedia dan dibutuhkan, pengaruh berat penambahan panel surya tipis terhadap penyangga atap. Selanjutnya, dihitung potensi pemasangan PLTS Atap oleh pelanggan rumah tangga PLN dihitung dengan dasar data jumlah pelanggan dan besarnya daya PLTS atap terpasang. Hasil analisa menunjukkan luas atap minimum tersedia masih cukup untuk kebutuhan luas atap penempatan panel surya, berat panel surya tipis lebih aman terhadap panel surya standar, dan penghematan pembayaran listrik untuk pengembalian investasi PLTS Atap ini mulai menarik dengan IRR lebih dari 10%. Potensi pemasangan PLTS Atap dengan skenario 1 pemasang 1 %  dan skenario 2 pemasang 0.5 % pelanggan Rumah tangga PLN Non subsidi adalah 4.111.972 Kwp (4.112 Mwp) dan 2.059.986 Kwp (2.060 MWp). Apabila target Energi terbarukan sesuai RUEN 35000 MW dengan energi Surya sebesar 6500 MW tahun 2025, maka potensi ini sama dengan 63,26% dari target (skenario 1) atau  31,63  %dari target (Skenario 2). Penelitian selanjutnya akan dilakukan untuk meganalisa secara teknis dengan software simulasi pengaruh beban frame terhadap atap rumah tangga di Indonesa untuk dijadikan sebagai dasar perumusan standar atap di Indonesia.

References

1. K. Kant, A. Shukla, A. Sharma, and P. Henry, 2016, Thermal response of poly-crystalline silicon photovoltaic panels : Numerical simulation and experimental study, Sol. Energy, vol. 134, pp. 147–155.
2. N. L. Panwar, S. C. Kaushik, and S. Kothari, 2011, Role of renewable energy sources in environmental protection : A review, Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 15, no. 3, pp. 1513–1524
3. M. Rumbayan, A. Abudureyimu, dan K. Nagasaka, 2012, Mapping of solar energy potential in Indonesia using artificial neural network and geographical information system, Renew. Sustain. Energy Rev., vol. 16, no. 3, hal. 1437–1449
4. G. W. Crabtree and N. S. Lewis, 2007, Solar energy conversion, no. March, pp. 37–42
5. Permen ESDM No. 49 Tahun 2018, 2018, Penggunaan Sistem PLTS Surya Atap oleh Konsumen PT. PLN (Persero)
6. H. Outhred dan M. Retnanestri, 2015, Insights from the Experience with Solar Photovoltaic Systems in Australia and Indonesia, in Energy Procedia, 2015, vol. 65, hal. 121–130.
7. B. D. Sharma, 2015, Rooftop Solar PV Power : Potential , Growth and Issues related to Connectivity and Metering, no. January
8. M. A. Sihotang and K. Okajima, 2017, Photovoltaic Power Potential Analysis in Equator Territorial : Case Study of Makassar City , Indonesia, pp. 15–29
9. K. Sifat et al., 2006, Karakterisasi Sifat Optik Lapisan Tipis a-Si:H:B Untuk Bahan Sel Surya, vol. IX, no. 2, pp. 31–37
10. Combinedeffectoflightharvestingstrings,anti-reflective coating, thin glass, and high ultraviolet transmission encapsulant to reduce optical losses in solar modules schneider 2014_Marko turek marcel dyrba.pdf.” .
11. G. Notton, V. Lazarov, and L. Stoyanov, 2010, Optimal sizing of a grid-connected PV system for various PV module technologies and inclinations , inverter efficiency characteristics and locations, Renew. Energy, vol. 35, no. 2, pp. 541–554
12. J. E. Webb, S. H. Kim, D. I. Wilcox, K. L. Wasson, S. T. Gulati, and G. Bitsuamlak, 2010, Thin Specialty Glass For Reliable Thin Film Pv Modules, pp. 789–793
13. A. Nicholls, R. Sharma, and T. K. Saha, 2015, Financial and environmental analysis of rooftop photovoltaic installations with battery storage in Australia, Appl. Energy, vol. 159, pp. 252–264
14. C. B. . Rudationo, 2021, Techno-economic Analysis of Rooftop Photovoltaic System (RPVS) using Thin-Frameless Solar Panels for Household Customers in Indonesia: Techno-economic Analysis of Rooftop Photovoltaic System in Indonesia, PPASA, vol. 58, no. S, pp. 131–139, Dec
15. Y. P. Prihatmaji, A. Kitamori, and K. Komatsu, 2014, International Journal of Architectural Heritage : Conservation , Analysis , and Restoration Traditional Javanese Wooden Houses ( Joglo ) Damaged By May 2006 Yogyakarta Earthquake , Indonesia, no. December, pp. 37–41
16. E. Science, 2020, Technoeconomic Analysis Of A Solar Rooftop : A Case Study In Medan City , Indonesia Technoeconomic Analysis Of A Solar Rooftop : A Case Study In Medan City , Indonesia, pp. 0–7
17. M. H. Albadi et al., 2014, Design Of A 50 Kw Solar PV Rooftop System,” pp. 401–409
18. S. Pascasarjana and U. D. Persada, 2019, Simulasi Potensi Aplikasi PLTS Atap Pelanggan PLN Tipe R-1 dan R-2 dengan Skenario Ekspor / Impor Simulasi Potensi Aplikasi PLTS Atap Pelanggan PLN Tipe R-1 dan R-2 dengan Skenario Ekspor / Impor, vol. 2017910007
19. A. Murdani dan A. Purwanto, 2017, Overview and Operational Challenges of Jawa Bali Power System, hal. 214–218
Published
2022-03-15